أشهد أن لا إله إلا الله وأشهد أن محمدا رسول الله

Rabu, 18 September 2013

Video & lirik lagu Maher Zein tentang kondisi Suriah



Tidak ada rasa takut dalam hatiku
Punya apa-apa lagi
Saya melihat orang yang saya cintai mati
Oh, saya bersumpah bahwa saya tidak akan menyerah
Demi Tuhan Anda tidak akan pernah menang
Aku akan berjuang untuk apa yang benar
Dan tidak ada yang bisa menghalangi jalan saya
Bahkan jika saya mendapatkan merobohkan
Aku akan berdiri di tanah saya
Dan aku tidak akan pernah

Bersembunyi atau melarikan diri
Cinta akan menang
Demi Allah itu akan
Cinta akan menang
Saya menolak untuk gagal
Cinta akan menang

Hidup menjadi begitu murah
Begitu banyak anak yatim menangis
Mereka lupa bagaimana untuk tersenyum
Oh, saya tidak bisa mengerti
Hanya bagaimana seseorang dapat
Membunuh anak tak berdosa
Aku bersumpah kehidupan mereka tidak akan hilang dengan sia-sia
Bahkan jika saya mendapatkan merobohkan
Aku akan berdiri di tanah saya
Dan aku tidak akan pernah

Bersembunyi atau melarikan diri
Cinta akan menang
Demi Allah itu akan
Cinta akan menang
Saya menolak untuk gagal
Cinta akan menang

Tuhan membuat saya bebas
Anda tidak bisa mengambilnya dari saya
Kebebasan adalah takdirku
Saya punya mimpi
Dan impian saya adalah untuk melihat
Untuk melihat semua orang tersenyum saya
Lihat semuanya gratis dan bangga
Aku merasakan angin perdamaian
Karena dengan kesulitan itu ada kemudahan
Itu sebabnya aku tidak akan kehilangan iman
Dan saya tahu bahwa Allah adalah maha besar/agung

Jadi, saya tidak akan pernah
Bersembunyi atau melarikan diri
Cinta akan menang
Demi Allah itu akan
Cinta akan menang
Saya menolak untuk gagal
Cinta akan menang
Aku tidak akan lari
Cinta akan menang
Demi Allah itu akan
Cinta akan menang
Saya menolak untuk gagal
Cinta akan menang


Selasa, 17 September 2013

Video Nsyid Perjuangan Ikhwanul Muslimin






Akhi... Engkau adalah merdeka walaupun di balik jeruji besi itu

Akhi... Engkau adalah merdeka walau dibelenggu

Bila engkau berpegang teguh kepada Allah

Maka makar manusia tidak akan membahayakanmu

Akhi... kenapa engkau jemu dari berjuang

Dan mencampakkan senjatamu?

Lau siapa lagi yang akan mengobati luka pasukan?

Dan siapa pula akan yang mengangkat kembali panjinya?

Akhi... Sesungguhnya aku pada hari ini adalah tukul besi yang keras

Dengannya akan kuhancurkan batu gunung yang menjulang tinggi

Esok, aku akan menghapusnya dengan pukulan penghabisan

Segala kepala kepala ular hingga hancur berkecai

Akhi... Sekiranya engkau meneteskan air matamu atas kepergianku

Dan dengannya engkau menaburi kuburku dengan hening

Maka nyalakanlah bagi mereka obor dari tulang tulangku

Dan majulah dengannya menuju kegemilangan yang menanti

Akhi... Bila kami mati, kami akan bertemu dengan kekasih kekasih kami

Bahkan taman Rob ku tersedia bagi kami

Serta burung burungnya akan berterbangan di sekeliling kami

Maka berbahagialah kami dalam negeri yang abadi

Akhi... Sesungguhnya aku tidak pernah jemu dari berjuang

Dan aku tidak akan mencampakkan senjataku

Bila aku mati, maka aku syahid

Dan engkau akan terus maju dengan kegemilangan yang agung

Saya akan menuntut balas, akan tetapi demi Rob dan din

Dan akan terus maju diatas jalanku dengan penuh keyakinan

Sampai kepada kemengangan di atas semua manusia

Atau kembali kepada Allah di negeri yang kekal

Jumat, 13 September 2013

Kisah tuna netra yaang hafal Al-Qur'an









SYAIKH FAHD AL KANDERI mewancarai anak istimewa ini yang bernama MUADZ. Seorang anak laki-laki TUNANETRA penghafal Al-Quran dari Mesir yang berusia 11 tahun. Dalam wawancara itu beliau FAHD AL KANDERI menanyakannya perihal bagaimana ia belajar Al-Quran dan kebutaannya. Semangatnya untuk menghafal ayat-ayat Allah yang mulia membuat langkah kakinya ringan untuk pergi ke tempat gurunya.

"Saya yang datang ke tempat syaikh," katanya.
"Berapa kali dalam sepekan?" Tanya beliau.
"Tiga hari dalam sepekan," jawabnya.

Jawaban anak ini kian membuat terkejut ketika anak ini memberitahu beliau SYaikh FAHD AL KANDERI bahwa Syaikh yang mengajarinya Al-Quran hanya mengajarinya satu ayat per hari.

"Pada awalnya hanya satu hari dalam sepekan. Lalu saya mendesak beliau dengan sangat agar ditambah harinya, sehingga menjadi dua hari dalam sepekan. Syaikh saya sangat ketat dalam mengajar. Beliau hanya mengajarkan satu ayat saja setiap hari," ujarnya.

"Satu ayat saja?" respon beliau terkejut, takjub dengan semangat baja anak ini.

Dalam tiga hari itu ia khususkan untuk belajar ayat-ayat suci Al-Quran, hingga ia tidak bermain dengan kawan-kawan sebayanya. Yang lebih mengagumkan adalah pernyataannya tentang kebutaannya. Ia tidak berdoa kepada Allah agar Allah mengembalikan penglihatannya, namun rahmat Allah lah yang ia harapkan.

"Dalam shalatku, aku tidak meminta kepada Allah agar Allah mengembalikan penglihatanku," katanya.

Mendengar jawaban anak ini Syaikh Fahd Al Kanderi semakin terkejut.

"Engkau tidak ingin Allah mengembalikan penglihatanmu? Kenapa?" tanya beliau heran.

Dengan wajah meyakinkan, anak itu memaparkan alasannya. Bukan ia tak yakin pada Allah, bukan. Namun ia menginginkan yang lebih indah dari penglihatan.

"Semoga menjadi keselamatan bagiku pada HARI PEMBALASAN (kiamat), sehingga Allah meringankan perhitungan (hisab) pada hari tersebut. Allah akan menanyakan nikmat penglihatan, apa yang telah engkau lakukan dengan penglihatanmu? Saya tidak malu dengan cacat yang saya alami. Saya hanya berdoa semoga Allah meringankan perhitungan-Nya untuk saya pada hari kiamat kelak," papar MUADZ dengan tegas.

Mendengar kalimat mulia anak ini, semua diam. Syaikh nampak berkaca-kaca dan air matanya menetes. Para pemirsa di stasiun TV serta kru TV tersebut juga tak tahan menitikkan air mata. Pada saat ini, saya teringat banyak kaum muslimin yang mampu melihat namun bermalas-malasan dalam menghafal kitab Allah, Al-Quran. Ya Allah, bagaimana alasan mereka besok (di hadapan-Mu)?" kata Syaikh Fahd AL Kanderi.

"Segala puji bagi Allah dalam segala keadaan," kata MUADZ penghafal Quran muda ini.

Subhanallah, indahnya dunia tak membuatnya lupa akan Rabbnya dan hari pembalasan. Ia juga mengatakan bahwa ia terinspirasi dari kaidah Imam Ibnul Qayyim al-Jauziyah (Rahimahullah). "Kaidah imam Ibnu Qayyim Al-Jauziyah yang berbunyi 'Allah tidak menutup atas hamba-Nya satu pintu dengan hikmah, kecuali Allah akan membukakan baginya dua pintu dengan rahmat-Nya,'" katanya.

Kehilangan penglihatan sejak kecil, tidak membuat ia mengeluh kepada Sang Pencipta. Ia tak iri pada orang lain apalagi kufur nikmat. Ikhlash menerima takdirNya.

"Alhamdulillah, saya tidak iri kepada kawan-kawan meski sejak kecil saya sudah tidak bisa melihat. Ini semua adalah qadha' dan qadar Allah," katanya.

"Kita berdoa kepada Allah semoga menjadikan kita sebagai penghuni surga Al-Firdaus yang tertinggi," kata MUADZ

Matanya yang buta, tak membuat hatinya buta dalam mensyukuri nikmat yang telah Allah berikan. Subhanallah.

Dalam sebuah hadits Qudsi Nabi (shallallahu 'alaihi wa salam) bersabda:

إِنَّ اللَّهَ قَالَ: إِذَا ابْتَلَيْتُ عَبْدِي بِحَبِيبَتَيْهِ فَصَبَرَ، عَوَّضْتُهُ مِنْهُمَا الجَنَّةَ

Allah berfirman, "Jika Aku menguji hamba-Ku dengan menghilangkan penglihatan kedua matanya lalu ia bersabar, niscaya Aku akan menggantikan penglihatan kedua matanya dengan surga." (HR. Bukhari no. 5653, Tirmidzi no. 2932, Ahmad no. 7597, Ad-Darimi no. 2795 dan Ibnu Hibban no. 2932). —

Rabu, 11 September 2013

Blusukan Ala" Umar bin Khotob ra"





Alkisah pada satu masa ada seorang raja sangat dicinta seluruh rakyatnya sang raja gemar menyamar disela kehidupan rakyat untuk menyaksikan sendiri apa masalah yang tengah terjadi

Pada satu kesempatan dalam penyamaran terdengar suara tangis dibawah hujan gerimis didekatinya sumber suara di dalam sebuah bilik lirih terdengar percakapan

“aku lapar sekali, bu.. ” anak itu meratap pilu “sebentar nak.. ibu sedang memasak” jawab sang ibu

Anaknya terus merengek minta makan perempuan itu masih menjawab sama sang raja pun mulai penasaran ingin tahu apa yang terjadi sesungguhnya

Dilihatnya anak balita dipelukan ibunya tersimpuh beralaskan tanah kemiskinan merundung tak punya apa apa walau sebutir gandum

“mengapa anakmu terus menangis ?” raja bertanya “seharian dia belum makan..” perempuan itu terbata

“lalu apa yang sedang kau rebus ?” perempuan itu terdiam kemudian menangis

Sang raja makin bertanya tanya didekatinya sebuah kuali diatas tungku terbukalah tutupnya sang raja terkejut ’saat melihat sebongkah batu !

“mengapa kau lakukan itu ?” “sekedar untuk membuat anakku menunggu lalu tertidur dan lupa tangisannya”

Mendengar jawaban perempuan itu seketika sang raja terkulai lemas airmatanya mengalir deras betapa hancur hatinya menyaksikan penderitaan rakyatnya

Sang raja segera mencari baitulmal diambilnya sekarung gandum dipanggulnya sendiri dan dibawanya menuju kerumah perempuan itu

Diapun rela memasaknya segera disajikan kepada si anak sesaat anak itu makan dengan lahapnya sang raja terharu, matanya berkaca kaca dalam hatinya, dia bertanya kepada dirinya sendiri : “betapa berdosanya aku hidup diistana sedangkan rakyatku sedang menderita. masih pantaskah aku hidup berkecukupan bila masih ada yang tak bisa makan ?.’”

Sudah seperti inikah pemimpin-pemimpin kita saat ini ?? Wallahu a'lam

Biografi  Umar Ibnu Khotob r.a:
 Sayyidina Umar bin Khattab r.a, salah seorang sahabat Nabi Muhammad SAW yang juga sebagai khalifah kedua (634-644)

Senin, 09 September 2013

Kisah " Segelas Susu"

Kisah ini diceritakan oleh seorang trainer kawakan sekaligus guru teater profesional yang telah berkeliling dunia atas dasar tuntutan kariernya,namanya tidak asing lagi dikalangan orang-orang yang telah menikmati dan mengamalkan pesan-pesan moralnya, Namanya  Mas bro" Hadi Saja".

Mau tahu ceritanya? begini menurut beliau

Pada jaman dahulu ada sebuah keluarga kecil nan sederhana,kenapa dikatakan sederhana karena keluarga itu hannya ada sorang anak dan ibunya,ayah dari anak itu atau suami dari ibu itu sudah wafat 3 tahun yang lalu, walaupun demikian mereka tetap tegar dan optimis dalam menjalankan hidup di kehidupan yang sangat singkat ini.

Suatu hari Ibu itu memerintahkan anaknya untuk berjualan kue keliling kampung, karena memang hanya itu mata pencaharian keluarga itu sehari-hari.Sebelum anaknya pergi Ibunya memberi pesan pada anaknya,kita sebut saja anaknya itu bernama Bedi.

Ibu berkata : "Bed !.."kamu jual kue ini keliling kampung, tapi jangan kamu makan kue ini sedikitpun karena kalau di makan modal kita akan habis, untuk  bekal kamu di perjalanan udah ibu siapkan sebungkus nasi dan minuman di kantung plastik" Bedi : " iya bu"

Setelah shalat dzuhur Bedi langsung memikul kueh ibunya yang akan di jual keliling kampung,karena agak terburu-buru Bedi lupa bekal yang sudah dipersiapakan ibunya.Ketika perjalanannya sudah lumayan lama dan kue-kue ibunya pun sedikit-demi sedikit sudah terjual, Bedi merasa kehausan dan kelaparan yang tak terhingga, ketika dia mau mengambil bekal yang sudah dipersiapkan ibunya, dia langsung sadar bahwa bekal itu ketinggalan.Dalam hatinya dia berfikir "apakah aku harus makan kue yang belum terjual ini? namun ketika dia mau memaknnya, teringat akan pesan-pesan ibunya, dan diapun urung memakan kue itu.Bedi berfikir bagaimana agar rasa hausnya ini terobati tanpa melalaikan pesan orang tua. Bedi akhirnya memberanikan diri meminta segelas air putih kepada penduduk yang di lewatinya.

Bedi : " Assalamualaikum".sambil mengetuk pintu.
Tuan rumah : "waalaikukum salam" sambil membuka pintu rumahnya
Bedi : " bu bolehkah saya meminta segelas air putih?"
Tuan rumah (seorang ibu paruh baya) : " boleh nak, silahkan masuk dulu dan duduk" dengan wajah menyenagkan.
Tidak lama kemudian wanita itu membawa segelas susu dan memberikannya kepada Bedi.Bedi pun langsung meminumnya karena sudah tidak tahan dengan rasa hausnya.Setelah minum Bedipun mengucapkan rasa terimakasih kepada sang pemilik rumah, sebelum meninggalkan rumah Bedi memandang dan berjanji dalam hatinya kelak dia akan membalas kebaikan sang pemilik rumah.

10 Tahun kemudian, Ibu pemilik rumah yang baik hati itu sakit, namun walaupun beliau sakit dia tidak pernah mengeluh kepada siapapun termasuk kepada anak-anaknya yang terbilang pada sukses, yang tahu beliau sakit hanya adiknya.Tanpa di ketahui keluarga yang lain adiknya selalu mengantar beliau untuk berobat, namun penyakitnya tak kunjung sembuh malah dokter memponisnya untuk melakukan operasi di RS ternama di Singapura.Ibu yang baik hati itu menyanggupi asalkan semua keluarganya tidak ada yang tahu, dan adiknyapun berpura-pura ke Singapura untuk berwisata.

Setelah selesai operasi dan di nyatakan sehat oleh team dokter, ibu itu diberikan berkas-berkas laporan kesehatan dari awal sampai akhir termasuk pembiayaan di amplop paling kecil.Sebelum membuka amplop-demi amplop, ibu itu berdo'a dalam hatinya" ya Allah SWT terimakasih dengan penyakit ini aku bisa pergi keSingapura dan terima kasih pula atas kesehatan yang diberikan, namun berikan aku ketabahan dan keikhlasan untuk mengeluarkan uang tabungan hasil peniggalan suami tercinta dalam rangka membayar biaya operasi yang telah dilakukan". Kemudian wanita dermawan itu membuka amplop kecil naum sebelum membuka dia berucap " bismillahirrohmanirraohim" ketika beliau melihat tulisan di amplop kecil itu dia kaget dan terharu, bayangan beliau biaya Rumah sakit dan operasi tidak terbayang angkanya, namun di amplop kecil itu bertuliskan" SELAMAT ATAS KESEMBUHAN BUNDA & SEGALA BIAYA SUDAH LUNAS" dari Bedi(anak yang 10 tahun lalu diberikan segelas air susu).Karena penasaran diapun ingin dipertemukan dengan Bedi,ternyata Bedi adalah kepala team operasi di Rumah Sakit itu.Mereka berduapun berpelukan layaknya anak dan ibunya dan merekapun menceritakan kisah hidup masing.

Semoga ada hikmah......................!