أشهد أن لا إله إلا الله وأشهد أن محمدا رسول الله

Senin, 29 Juli 2013

Tukang Becak yang pandai bersyukur


Sebuah kisah inspirasi datang dari siapa saja,tidak melihat latar belakang warna kulit,profesi dan keturunan.
Seperi yang akan saya kisahkan ini datang dari tukang becak, sebut saja namanya Mahmud.
Pak Mahmud sehari-harinya bekerja sebagai penarik becak, namun ada yang berbeda dengan penarik becak yang satu ini,setiap hari Jum'at dia tidak pernah memungut bayaran kepada penumpangnya, hal ini dia lakukan karena dia ingin bersyukur kepada Allah SWT atas anugrah yang telah diberikan kepadanya berupa kesehatan sehingga dengan kesehatan dia mampu untuk mengayuh becak setiap hari. Dia berpikir mungkin orang kaya bersykur dengan hartanya namun ketika dia mau bersyukur dengan hartanya dia tidak mampu,bahkan untuk makan sehari-hari saja tujuh keliling dibuatnya.
Dia ingat bahwa Allah tidak melihat dengan apa bentuk syukur itu dilakukan, tetapi Allah SWT memerintahkan bersyukur dengan segala bentuk dan cara yang mampu hambanya lakukan.Dengan pemikiran seperti itu pak Mahmud istiqomah untuk bersyukur dengan cara yang ia mampu. Bertahun-tahun pak Mahmud setiap hari Jum'at tidak meminta bayaran alias geratis kepada pelangannya.
Pada suatu hari, tepatnya hari Jum'at ada seorang ibu rumah tangga yang menggunakan jasa beliau, Ibu itu ingin dianter kerumahnya yang tidak jauh dari tempat mangkal pak Mahmud, dengan senang hati pak Mahmud mengantar Ibu itu kerumahnya, sesampainya di rumah ibu yang mewah itu, Ibu itu membayar pak Mahmud namun pak Mahmud menolaknya dan berkata bahwa setiap hari Jum'at dia tidak menerima bayaran dari penumpangnya, lalu pak Mahmud pergi mencari penumpang lagi,Ibu itu berfikir mungkin si tukang becak itu tidak mau dibayar karena jaraknya terlalu dekat.Pada hari Jum'at selanjutnya Ibu yang kaya raya itu ingin naik becak pak Mahmud lagi dengan jarak yang lebih jauh dari sebelumnya, seraya berfikir mungkin pak Mahmud akan menerima bayaran dari dia, namun ketika turun dan mau membayar, pak Mahmud tetap menolaknya dengan alasan hal ini dia lakuna kerena beentuk syukur dia kepada Allah SWT.
Juma'at berikutnya  Ibu yang kaya raya itu meminta diantar kerumah pk Mahmud,sebelumnya pak Mahmud bilang bahwa rumahnya sederhana dan mungkin tidak sebagus rumah Ibu.Namun Ibu Kaya itu ngotot ingin berkunjung ke rumah pak Mahmud dengan alasan mau sillaturrahmi. Singkat cerita pak Mahmud menyetujui dan sampailah dirumah pak Mahmud yang sangat sederhana dan mungkin tidak layak huni jika dibandingkan dengan rumah yang dimilikinya.Ibu itu sadar betapa kagumnya dia kepada pak Mahmud, dengan segala keterbatasannya dia mampu bersykur kepada Allah SWT, sementara    dia yang bergelimang harta benda tidak mampu untuk mensyukurinya selama ini.
Saetahun kemudian Ibu   kaya itu datang lagi kerumah pak Mahmud dan mengajak pak Mahmud sekeluarga untuk pergi haji ke tanah suci, hal ini dia lakukan karena bentuk syukur kepada Allah SWT atas harta yang dimilikinya.