أشهد أن لا إله إلا الله وأشهد أن محمدا رسول الله

Rabu, 11 September 2013

Blusukan Ala" Umar bin Khotob ra"





Alkisah pada satu masa ada seorang raja sangat dicinta seluruh rakyatnya sang raja gemar menyamar disela kehidupan rakyat untuk menyaksikan sendiri apa masalah yang tengah terjadi

Pada satu kesempatan dalam penyamaran terdengar suara tangis dibawah hujan gerimis didekatinya sumber suara di dalam sebuah bilik lirih terdengar percakapan

“aku lapar sekali, bu.. ” anak itu meratap pilu “sebentar nak.. ibu sedang memasak” jawab sang ibu

Anaknya terus merengek minta makan perempuan itu masih menjawab sama sang raja pun mulai penasaran ingin tahu apa yang terjadi sesungguhnya

Dilihatnya anak balita dipelukan ibunya tersimpuh beralaskan tanah kemiskinan merundung tak punya apa apa walau sebutir gandum

“mengapa anakmu terus menangis ?” raja bertanya “seharian dia belum makan..” perempuan itu terbata

“lalu apa yang sedang kau rebus ?” perempuan itu terdiam kemudian menangis

Sang raja makin bertanya tanya didekatinya sebuah kuali diatas tungku terbukalah tutupnya sang raja terkejut ’saat melihat sebongkah batu !

“mengapa kau lakukan itu ?” “sekedar untuk membuat anakku menunggu lalu tertidur dan lupa tangisannya”

Mendengar jawaban perempuan itu seketika sang raja terkulai lemas airmatanya mengalir deras betapa hancur hatinya menyaksikan penderitaan rakyatnya

Sang raja segera mencari baitulmal diambilnya sekarung gandum dipanggulnya sendiri dan dibawanya menuju kerumah perempuan itu

Diapun rela memasaknya segera disajikan kepada si anak sesaat anak itu makan dengan lahapnya sang raja terharu, matanya berkaca kaca dalam hatinya, dia bertanya kepada dirinya sendiri : “betapa berdosanya aku hidup diistana sedangkan rakyatku sedang menderita. masih pantaskah aku hidup berkecukupan bila masih ada yang tak bisa makan ?.’”

Sudah seperti inikah pemimpin-pemimpin kita saat ini ?? Wallahu a'lam

Biografi  Umar Ibnu Khotob r.a:
 Sayyidina Umar bin Khattab r.a, salah seorang sahabat Nabi Muhammad SAW yang juga sebagai khalifah kedua (634-644)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar